Senin, 06 Januari 2020

Analisis Mesin Penggerak Pada Mobil Listrik

Saat Ini bahan bakar mesin dalam dunia transportasi bersumber pada minyak bumi. Sedangkan minyak bumi merupakan sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui. Oleh karena itu itu diperlukan energi alternatif pengganti minyak bumi. Energi listrik merupakan energi alternatif yang digunakan pada alat transportasi. Pada saat ini mesin diesel dan konvensional tergantikan oleh adanya mesin listrik sebagai penggerak utama. Ada dua jenis mesin pada mobil listrik, yaitu mesin induksi dan DC. Keduanya bukan tanpa kekurangan, oleh karena itu diberikan metode efisiensi bagi masing masing jenis motor listrik untuk mengurangi kelemahan sistem.

Motor induksi



Motor induksi merupakan salah satu jenis dari motor-motor listrik yang bekerja berdasarkan induksi elektromagnet. Motor induksi memiliki sebuah sumber energi listrik yaitu di sisi stator, sedangkan sistem kelistrikan di sisi rotornya di induksikan melalui celah udara dari stator dengan media elektromagnet. Stator adalah bagian yang diam, dan ia membawa belitan yang tumpang tindih sementara rotor membawa belitan utama atau medan. Gulungan stator sama-sama dipindahkan satu sama lain dengan sudut 120 °.

Motor DC



Motor DC merupakan mesin yang merubah energi listrik menjadi energi gerak. Bagian utama Motor DC adalah rotor dan stator yang masing-masing memiliki kuat magnet yang dapat diatur dengan mengatur besarnya listrik yang dialirkan pada kumparan. Dalam motor dc terdapat dua kumparan yaitu kumparan medan yang berfungsi untuk menghasilkan megan magnet dan kumparan jangkar yang berfungsi sebagai tempat terbentuknya gaya gerak listrik (ggl E). Jika arus dalam kumparan jangkar berinteraksi dengan medan magnet, akan timbul torsi (T) yang
akan memutar motor.

Kesimpulan

Motor DC adalah motor yang paling ideal digunakan pada sistem pengendalian elektris, karena pengendaliannya dapat dilakukan secara terpisah (decoupled system). Namun demikian terdapatnya komutator-komutator menyebabkan diperlukannya perawatan rutin dan berkala, hal ini menyebabkan sistem menjadi kurang effisien. Karena itu penggunaan motor dc perlahan-lahan digeser oleh motor induksi, karena bentuknya kokoh, pemeliharaannya mudah, dan efisien, maka motor induksi banyak digunakan . Namun demikian motor induksi adalah sistem kopel (coupled) dimana ada saling ketergantungan antara torka dan fluksi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar